BUDIDAYA LELE

Sebelum kita melakukan budidaya sebaiknya kita mengetahui tentang sifat lele itu sendiri, lele termasuk dalam katagori hewan nokturnal ataupun hewan yang aktif di malam hari dan lele tidak memiliki sisik, untuk itu dia memiliki lendir sebagai pelindung dirinya dari berbagai penyakit.

Untuk membudidayakan lele kita bisa menggunakan media terpal/plastik dengan ukuran kolam bebas atau bisa disesuaikan dengan kondisi lahan, dan langkah pertama adalah mengisi media terpal/plastik dengan air 'utamakan air sumur' dengan kedalaman +- 30cm dan diendapkan selama 15-24jam.



Kemudian kita harus memilih indukan yang baik, dan indukan yg baik ialah indukan yang sehat, tidak cacat secara fisik dan bersifat agresif, dan dalam pemijahan disarankan dengan perbandingan jantan dan betina 1:1 dengan indukan sudah berumur lebih dari 1tahun atau berat mencapai 0,8 kg, dan berikut adalah ciri" lele jantan dan betina yang baik.

*jantan*
- ukuran tubuhya lebih panjang 
- warna tubuhnya kebanyakan agak kemerah"an
- bentuk kelamin panjang
- kepala cenderung lebih besar
- agresif

*betina*
- ukuran tubuhnya lebih pendek
- warna tubuhnya lebih kusam/pudar
- bentuk kepala cenderung memanjang
- perut besar dan bila di raba terasa lembek 'matang gonad'
- dan kelaminya kemerah"an

Dalam pemijahan kita harus memasukan betinanya terlebih dahulu dan 2 jam kemudian baru pejantanya, disarankan di lakukan pada sore hari sekitar pukul 15:00 WIB, dalam pemijahan kita membutuhkan media telur untuk menempel bisa berupa sutrat atau bekas jaring, proses pemijahan sang jantan akan terus mengejar betina dan sang betina bisa kabur/loncat dari kolam maka disarankan untuk menutup kolam, bisa menggunakan paranet atau yang lainya dan lele akan bertelur pada dini hari sampai fajar, setelah lele bertelur ambil kedua induknya dan biarkan telur menetas, telur akan menetas sekitar 19-24 jam kemudian.

Setelah menetas lele tidak diberi makan selama 2-3hari karena di dalam perutnya masih terdapat sumber makanan, setelah 3 hari kita bisa memberi pakan dengan cacing sutra selama 13 hari kemudian barulah kita bisa menggunakan pelet dan ukuran pelet di sesuaikan dengan ukuran mulutnya.

Setelah berumur 21 hari biasanya lele sudah berukuran 2-3cm dan airpun sudah mulai kotor, untuk itu air harus segera diganti dengan cara membuang setengah air kolam dan sambil diisi dengan yang baru.

Bila lele sudah berumur 1 bulan maka lele harus diayak atau dipisahkan antara yang besar dan yang kecil untuk mengurangi tingkat kematian karena lele juga bersifat kanibalisme. Kemudian gantilah air dengan jeda waktu sekali dalam seminggu, dan pada umur 40 hari lele sudah mulai bisa di panen.

'Biaya Produksi/10.000ekor'

1. Cacing sutra = 10 gelas, @10.000 = 100.000
2. Pelet 01 = 3 kg, @17.000 = 51.000
3. Pelet pf 500 = 2 kg, @17.000 = 34.000
4. Pelet pf 800 = 3 kg, @16.500 = 49.500
5. Pelet pf 1000= 5kg, @16.000 = 90.000
Total biaya produksi =Rp.324.500

'Hasil produksi/10.000ekor'

Lele ukuran 3-5cm = @ Rp 100
Jumlah 10.000 = 100×10.000
= Rp. 1.000.000

Keuntungan = hasil produksi - biaya produksi

= 1.000.000 - 324.500
= 675.500
Jadi keuntungan per 10.000ekor = Rp. 675.500


ID 53472/00088
No. Peserta A.0002


(KR-78/I/KobraNews2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages